Dalam proses membangun rumah, banyak material yang harus anda ketahui, karena akan mempengaruhi hasil akhir dari membangun sebuah rumah. Salah satu material yang sering digunakan dalam pembangunan rumah adalah batu split. Jika anda ingin mengenal fungsi batu split dan cara memilihnya, simak ulasannya di bawah ini.
Mengenal Batu Split
Batu split merupakan bahan bangunan yang digunakan sebagai konstruksi pondasi. Sifatnya tidak mudah berubah kualitas dan bentuknya meski ada di dalam tanah. Ciri-cirinya berwarna hitam, abu-abu tua, atau coklat. Warna batu pecah berbeda tergantung dari mana berasal, seperti dari pegunungan atau tempat lain.
Batu split saat ini diproduksi dengan mesin untuk membuat berbagai ukuran batu. Dari batu-batu besar dipecah menjadi batu-batu kecil. Setelah dihancurkan, batu-batu tersebut kemudian diseleksi menurut kelompok-kelompok yang ukurannya sama.
Ukuran berkisar dari 10mm hingga 50mm. Ukuran yang berbeda juga akan memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Untuk mengetahui kualitas batu split yang baik tidak keropos. Tidak adanya pori-pori menunjukkan bahwa batuan tersebut sangat padat sehingga tidak ada ruang untuk udara.
Selain itu, jika diamati dari penelitian, batu split yang berkualitas memiliki kandungan lumpur hanya 1%. Lebih dari itu, split harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membangun atau mencampurnya dengan beton.
Bagaimana Cara Memilih Batu Split?
Untuk memilih batu split tentunya anda harus menyesuaikannya dengan ukuran dan kebutuhan anda. Pastikan juga memilih batu split berkualitas tinggi dengan karakter padat dan tidak berpori agar pemakaiannya lebih awet.
Selain itu, pastikan juga anda menggunakan batu split dengan kandungan lumpur yang sangat minim agar tidak menambah beban kerja karena pembersihan harus dilakukan sebelum mencampurnya dengan bahan pembuatan beton.
Apa Saja Fungsi Batu Split?
Seperti penjelasan Kania di atas, batu split memiliki fungsi utama, yaitu digunakan sebagai campuran pembuatan beton cor untuk konstruksi rumah. Secara umum, proses pembuatannya menggabungkan batu split, semen, pasir, dan air. Kemudian dicetak sesuai kebutuhan.
Selain untuk pondasi rumah, batu belah juga digunakan untuk konstruksi lain, seperti penimbunan tanah, bahan pembuatan dermaga kecil, bahan pembuatan bantalan jalan, pembuatan penutup pipa di dasar laut, dan beton untuk pemecah gelombang. Sedangkan batu split yang digunakan untuk konstruksi di atas adalah karena kualitasnya yang kokoh dan tahan lama.
Seperti disebutkan di atas, fungsi utama batu split adalah sebagai bahan bangunan untuk konstruksi di atas fondasi. Terutama untuk campuran beton cor. Proses pembuatan beton cor ini adalah dengan mencampurkan batu split, pasir, semen, dan air.
Fungsi batu pecah lainnya digunakan untuk dasar badan konstruksi jalan seperti bantalan rel kereta api, penutup pipa atau pemberat di dasar laut, dan pemecah gelombang beton cor. Untuk dasar jalan, tidak semua batu split dapat digunakan, tetapi hanya batu split dengan ukuran 30-50mm.
Sedangkan untuk fungsi tanggul awal perkerasan jalan dengan tujuan meratakan dan mengikat lapisan batu pecah yang diletakkan pada lapisan di atasnya, ukuran batu belah yang umum digunakan adalah agregat tipe B.
Batu split juga berfungsi untuk konstruksi lain seperti penimbunan tanah, bahan reklamasi pantai, pemecah gelombang beton, serta bahan untuk dermaga kecil. Secara keseluruhan, fungsi terbesar batu split adalah memegang peranan penting sebagai bahan pondasi bangunan.
Cara Mengetahui Kualitas Batu Split
Setiap bahan konstruksi harus terlebih dahulu diperiksa kualitasnya untuk memastikan bahwa bahan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Batu pecah yang memiliki kualitas baik bersifat keras, bersih dan tidak lapuk.
Cara menentukan mana yang tidak lapuk siap pakai untuk konstruksi bangunan yaitu dengan membelahnya menggunakan palu. Jika pecahan yang dihasilkan tajam atau mampu mengiris maka batu tersebut baik digunakan untuk bangunan.
Batu split adalah bahan bangunan yang bisa didapatkan dengan cara membelah atau memecah batu besar menjadi batu yang lebih kecil. Batu ini juga sering diberi nama batu belah, sesuai dengan proses mendapatkannya.
Fungsi utama batu ini adalah untuk membuat campuran beton cor yang dicampur dengan pasir dan semen. Batu split ini tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, tetapi ada beberapa macam sesuai dengan ukuran dan fungsinya. Jenis-jenis batu pecah antara lain adalah batu gajah.
Jenis batu ini memiliki ukuran paling besar dibandingkan dengan jenis batu split lainnya. Maksudnya menimbun tanah berupa rawa-rawa atau lokasinya berada di pinggir pantai. Batu gajah juga sering digunakan untuk membuat beton cor di sekitar pantai sebagai pembatas atau pemecah gelombang.
Jenis dan Fungsi Batu Split
Beberapa kontraktor bangunan menggunakannya untuk proyek reklamasi pantai atau membuat dermaga kecil dan menggunakannya sebagai pondasi. Jika rawa yang diisi batu gajah masih labil, bisa diberi lapisan kedua menggunakan batu belah jenis lain yaitu batu sirtu.
Namun, jika tanah sudah stabil, maka bisa langsung diberi lapisan terakhir menggunakan base course jenis batu split. Jadi batu pondasi digunakan untuk membuat lapisan kedua atau ketiga sesuai dengan tingkat kestabilan tanah yang akan digunakan untuk membuat bangunan.
Batu pecah memiliki ukuran sekitar tiga puluh sampai lima puluh milimeter. Umumnya digunakan sebagai pondasi atau pondasi dalam proyek pembangunan jalan. Batu split diletakkan di bagian bawah sebelum diberi bahan atau bahan lain.
Pembuatan rel atau rel pada bantalan juga menggunakan jenis batu ini. Begitu juga dengan pemasangan pipa yang berada di dalam atau di dasar laut, bagian ballast dan penutupnya juga menggunakan batu split.
Sedangkan batu belah lainnya berukuran dua puluh sampai tiga puluh milimeter, disebut juga batu belah. Namun fungsinya agak berbeda yaitu untuk melakukan pengecoran pada lantai atau beton suatu bangunan yang dibuat mendatar.
kemudian ada lagi batu pecah pecah yang ukurannya lebih kecil antara sepuluh sampai dua puluh milimeter. Fungsinya untuk melakukan pekerjaan pengecoran berbagai jenis konstruksi dari skala yang paling ringan sampai dengan konstruksi yang berat. Misalnya gedung bertingkat, lalu jalan tol, landasan pacu, pelabuhan atau dermaga, jembatan, tiang pancang dan sebagainya.
Batu split yang ukurannya lebih kecil lagi, yaitu lima sampai sepuluh milimeter disebut batu saringan. Bahan bangunan ini paling sering digunakan sebagai bahan campuran untuk mengaspal jalan, mulai dari jalan skala ringan hingga jalan kelas satu yang disebut aspal pabrik campuran.
Berapa Harga Batu Split?
Batu split memiliki berbagai ukuran, jadi harga jual batu split juga bervariasi. Namun, harga batu split termurah yang bisa anda beli biasanya mulai dari Rp 20.000 per karung atau Rp 350.000 dengan kapasitas satu mobil pick up.
Itulah penjelasan tentang fungsi batu split yang bisa anda ketahui, semoga bermanfaat.