Penggunaan batu spit bisa untuk proses konstruksi khususnya bangunan dan sejenisnya. Selain untuk pondasi, batu juga digunakan sebagai salah satu bahan utama pembuatan beton cor. Beton cor sering digunakan oleh warga untuk memperkuat konstruksi bangunan. Berikut ini penjelasan tentang penggunaan batu split untuk cor yang bisa anda ketahui.
Proses Pembuatan Cor dengan Batu
Biasanya cor dibuat di setiap sudut dinding yang terbuat dari batu bata atau batako dengan campuran semen dan pasir. Nah, untuk membuat cornya dibutuhkan bahan baku berupa semen, pasir, dan batu kali berukuran kecil. Namun dalam perkembangannya, material yang lebih banyak digunakan untuk pengecoran adalah batu pecah atau batu koral split.
Proses pembuatannya adalah dengan mencampurkan batu split, pasir, semen, dan air. Setelah itu, campuran dituangkan sesuai dengan peruntukannya. Sesuai dengan namanya, batu cor diperoleh dengan cara memecahkan batu, termasuk hasil pecahan batu dari penambangan pasir.
Artinya, pasir yang kita beli dari para penambang diayak atau disaring. Hasil saringan dibagi menjadi tiga yaitu pasir, kerikil, dan batu agak besar. Batu yang agak besar ini kemudian dipecah oleh para pekerja menjadi beberapa bagian. Hasilnya adalah batu yang sering digunakan sebagai bahan cor beton.
Cara Menghasilkan Beton Cor dari Semen, Pasir dan Split untuk Beton Cor
Salah satu faktor terpenting dari kualitas dan daya tahan bangunan terletak pada beton cor. Dan bukan hanya teknik pengecoran saja yang harus dilakukan dengan benar, tetapi juga campuran yang digunakan untuk membentuk cor beton tadi.
Oleh karena itu, ketika anda ingin membangun sebuah bangunan atau rumah, anda juga harus dapat mengetahui cara membentuk beton cor dengan baik dan benar. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah pasir, semen, air dan batu atau kerikil. Masing-masing bahan tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan.
Misalnya untuk cor beton berukuran besar, kerikil juga cukup besar bahkan ada yang menggunakan batu pecah. lalu untuk pasirnya juga tidak jauh sinkron. Jika digunakan untuk membentuk lapisan penutup maka harus disaring terlebih dahulu agar halus dan tidak perlu ditambahkan campuran kerikil atau batu-batuan kecil.
Alat yang digunakan untuk membentuk beton cor antara lain dayung atau ember yang digunakan untuk mengangkat bahan, sekop untuk mengambil bahan jadi dan campuran, kemudian sendok semen atau mortar untuk meletakkan campuran cor di tempat yang diinginkan.
Jika anda ingin menguji kualitas beton cor, anda dapat menggunakan alat yang disebut slump. Proses pembuatan beton cor dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Jika hanya sedikit campuran cor yang diharapkan. Jika jumlahnya poli tentu harus menggunakan mesin.
Setelah semua bahan tersedia, langkah selanjutnya adalah membentuk adonan cor beton tadi. Sebelum dicampur dengan air, semua bahan diaduk terlebih dahulu hingga tercampur. Jika masih ada warna eksklusif, misalnya hitam, berarti masih ada pasir yang belum diaduk. Begitu juga jika masih ada rona abu-abu yang mencolok, itu tandanya masih ada semen yang belum tercampur. Jadi campuran ini pasti hanya satu rona abu-abu kehitaman.
Jika ingin mengetahui cara meracik suatu bahan yang baik menggunakan cara manual, terlebih dahulu pasir ditaruh dalam wadah atau area dan dibentuk sedemikian rupa sehingga seperti gunung. kemudian campur bahan ini dengan batu-batu kecil atau kerikil dan aduk dengan cangkul dan sekop sampai menyatu dan dibuat seperti gunung kecil lagi.
Setelah itu, permukaan atau bagian atasnya didesain dengan lubang yang cukup lebar seperti kaldera. Tahap selanjutnya adalah penyemenan lubang kaldera. Setelah itu material di bagian bawah dapat diangkat dengan cangkul, sehingga material yang berada di tengah dan atas akan turun. Angkat bagian ini lagi dengan teknik yang sama.
Pekerjaan ini dilakukan terus menerus hingga semua bahan mampu menyatu dan tidak menimbulkan rona eksklusif. Setelah itu, bentuk kembali semua bahan seperti gunung kecil lagi dan buat lubang lagi di bagian atas untuk mengalirkan air. Namun penggunaan air ini harus diatur agar campuran tidak terlalu encer atau terlalu keras.
Jika cuaca panas, jumlah air bisa lebih poli karena jika tidak cukup proses pengeringan bisa terlalu cepat. Dan sebaliknya. Jika cuaca dingin, airnya harus lebih sedikit agar proses pengeringan bisa berlangsung lebih cepat.
Jika anda menggunakan menggunakan mixer tentunya lebih mudah dilakukan karena anda hanya perlu mengikuti petunjuk yang biasanya tertulis di buku manual. Namun pada umumnya saat menggunakan mesin, jumlah air yang digunakan lebih banyak sehingga proses pengadukan dapat berjalan dengan lancar.
Komposisi Semen, Pasir dan Split untuk Beton Cor
Ketentuan yang berlaku di Indonesia dalam perbandingan semen, pasir dan split untuk beton cor didasarkan pada berat masing-masing bahan. Artinya Jika rasio berarti 1: dua: tiga untuk Semen: Pasir: Split, rasionya adalah 1 Kilo Gram semen: dua Kilo Gram pasir: tiga Kilo Gram split.
Namun dalam pekerjaan di lapangan, umumnya rasio yang berlaku adalah dari volume. Jadi jika perbandingannya 1 : dua : tiga, maka perbandingan fisiknya adalah 1 m3 semen : dua m3 pasir : tiga m3 split. Dalam praktek di lapangan, tukang biasanya menggunakan berbagai media sesuai volume sebagai alat pembanding.
Indera yang biasanya digunakan sebagai ukuran perbandingan berarti ember, sekop, pengki hingga bal. Yang penting perbandingannya harus tepat! Misalnya menggunakan sekop, maka 1 sekop semen: 2 sekop pasir: 3 sekop batu pecah.
Beberapa Ukuran Batu Split untuk Cor?
Batu split cor ukuran 1-2 yaitu batu split berukuran panjang ± 2 cm dan lebar 1 cm. Biasanya digunakan untuk campuran adonan cor pada pengecoran dan lantai, isolasi, kolom dan sejenisnya.
Cor batu belah dengan ukuran 2-3 yaitu batu belah dengan ukuran panjang 3 cm dan lebar 2 cm. Biasa digunakan untuk campuran mortar pada pengecoran jalan kelas 3, bukan lantai, tiang pancang dan konstruksi sejenis.
Batu belah ukuran 3-4 yaitu batu belah ukuran terbesar untuk pengecoran, ukuran panjang kurang lebih 4 cm dan lebar 3 cm. Ukuran split 3-4 ini direkomendasikan untuk digunakan dalam konstruksi bantalan beban beton cor campuran, seperti jalan kelas satu, cakar ayam, tempat parkir, tiang dan sejenisnya.
Pemesanan Batu Split
Kami juga menyediakan batu split sebagai material pendamping yang digunakan sebagai bahan utama campuran beton untuk pekerjaan pengecoran. Kami siap memenuhi kebutuhan batu split dalam jumlah besar dan kecil dengan harga terbaik dan kualitas baik batu split langsung dari penambangan batu split.
Batu split untuk cor diproses menggunakan mesin stone crusher skala besar, sehingga ukurannya sangat cocok untuk berbagai proyek konstruksi.