Batu coral dan batu split merupakan sebuah batu alam yang biasa digunakan sebagai bahan material bangunan. Umumnya, kedua batu alam ini memiliki fungsi yang sama, hanya saja terdapat beberapa perbedaan batu coral dan batu split dari segi pemanfaatannya.
Meski kedua batu ini sudah cukup populer dikalangan masarakat, tidak jarang masih ada yang kebingungan untuk membedakan antara batu split dan batu coral. Selain dari bentuk fisiknya yang mirip, coral dan split juga memiliki kegunaan yang hampir sama sebagai bahan material pembangunan.
Lalu, Apa Perbedaan Batu Coral Dan Batu Split?
Jadi pada intinya, perbedaan batu coral dan batu split terletak pada fungsi batu ini sebagai bahan konstruksi pembangungan. Umumnya batu coral digunakan untuk estetika rumah, contohnya menghias, mendekor, dan mempercantik tampilan taman ataupun rumah
Sedangkan batu split memiliki fungsi sebagai bahan campuran beton ataupun cor yang digunakan untuk berbagai macam konstruksi. Misalnya pembangunan jembatan, aspal jalan, dan lain-lain. Untuk mengetahui perbedaan yang lebih spesifik dari kedua batu tersebut, mari kita definisikan pengertian, fungsi dan jenis dari batu coral dan spit.
Pertama, Mari Kita Mengenal Apa Itu Batu Coral?
Batu Coral atau yang biasa dikenal juga dengan nama batu karang, pertama kali dipopulerkan oleh orang-orang spanyol pada abad XV. Mereka biasa menggunakan batu ini untuk dipakai sebagai bahan bangunan pemukiman mereka. Sehingga, jika Anda berrkunjung ke Dominika atau Kolombia, akan menjumpai banyak bangunan dengan material batu coral.
Coral merupakan sebuah batu yang terbentuk di dasar sungai, dengan sisa-sisa fosil, karang, dan biota laut lainnya. Namun, sebagian besar batu coral berasal dari terumbu karang. Awalnya, batu ini banyak ditemukan di daerah pesisir Dominika dan hingga saat ini telah ada 10 tambang batu Coral yang ada di Dominika.
Coral juga memiliki beberapa macam jenis, hal inilah yang menjadi salah satu perbedaan batu coral dan batu split yang akan dibahas pada ulasan berikut.
Jenis-Jenis Batu Coral
Batu karang memiliki beberapa warna dengan masing-masing kepadatan dan kekokohan yang berbeda-beda. Batu coral dengan corang merah disebabkan oleh oksidasi dari besi sehingga memiliki ketahanan yang cukup kuat.
Batu coral hadir di pasaran dengan 3 jenis dengan fungsi kepadatan yang berbeda-beda. Diantaranya ada, porous, semi-porous, dan juga compact. Umumnya, batu coral jenis porous paling banyak digunakan, karena versi ini memungkinkan jenis akhir bangunan dengan tekstur yang khas dari batu coral.
Di Indonesia sendiri, coral memiliki kategori dan jenis yang beragam, tentunya dengan harga yang berbeda-beda. Batu yang biasa digunakan untuk mendekorasi rumah ini, memiliki mangsa pasar yang cukup besar di Indonesia. Lalu apa saja jenis dari salah satu batu alam ini? berikut informasinya.
1. Perbedaan Batu Coral dan Batu Split Jenis Pelabuhan
Jenis batu karang yang satu ini, memiliki ciri-ciri berbentuk lonjong dengan warna hitam kelabu. Anda bisa menemukan berbagai macam ukuran batu coral pelabuhan, mulai dari ukuran kecil, sedang, hingga ukuran paling besar sekalipun.
Biasanya, batu karang pelabuhan dengan ukuran yang kecil, sering digunakan untuk mendekorasi sebuah taman. Sedangkan ukuran besarnya bisa digunakan untuk membuat sebuah dinding dengan corak batu alam.
Berikut adalah daftar harga pasaran dari batu coral:
Jenis batu coral | Harga /Karung |
Kacang | RP25.000 |
Jagung | RP28.000 |
Stepping | RP30.000 |
Bronjol | RP25.000 |
Telur | RP20.000 |
Jeruk | RP21.000 |
Limus | RP23.000 |
2. Batu Coral Kupang Putih
Yang kedua, ada batu coral jenis putih dengan ciri fisik berwarna putih bersih dan berbentuk lonjong. Jenis coral yang satu ini, sangat cocok untuk dijadikan hiasan pada aquarium ataupun untuk menghias taman ala model negeri sakura.
Anda juga bisa menggunakan batu coral kupang putih sebagai dekorasi diding ataupun lantai. Atau bisa juga digunakan untuk menghias kolam ikan dengan menambahkan batu karang kupang putih.
Berikut daftar harga yang ada di pasar lokal
Ukuran Batu
Coral |
Harga /karung |
1 – 2 cm | RP40.000 |
2 – 3 cm | RP50.000 |
3 – 5 cm | RP55.000 |
5 – 7 cm | RP61.000 |
7 – 9 cm | RP65.000 |
3. Batu Coral Sikat Bali
Batu coral jenis sikat Bali memiliki warna yang khas, dan biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan lantai dengan nuansa batu alam. Nah, lantai inilah yang biasanya digunakan untuk mendekorasi sebuah ruangan dengan model minimalis.
Berikut adalah daftar harga batu coral sikat Bali:
Ukuran Batu
Coral |
Harga /kantong |
5 – 7 cm | RP45.000 |
7 – 9 cm | RP50.000 |
9 – 12 cm | RP55.000 |
Mengenal Batu Split Atau Batu Agregat
Untuk mengetahui perbedaan batu coral dan batu split, Anda juga tentunya harus mengenal tentang jenis dan fungsi dari batu split.
Batu Split merupakan sebuah batu alam yang biasa digunakan sebagai bahan campuran konstruksi pembangunan seperti pasir, kerikil, dan juga tanah liat. Batu agregat atau batu split ini berfungsi sebagai pengikat antar bahan campuran beton dan adukan sehingga menjadi lebih kokoh.
Umumnya, batu split dengan ukuran 0,05 mm – 150 mm yang biasanya digunakan sebagai bahan campuran beton. Ukuran batu split juga disesuaikan dengan masing-masing karakteristik beton yang akan digunakan. Untuk mendapatkan batu split bisa dengan dua cara, yaitu mendapatkannya langsung dari sungai atau membuatnnya dengan cara memecahkan bebatuan yang besar menggunakan mesin stone crusher.
Jenis Batu Split di Indonesia
Dalam proses pembangunan, biasanya ukuran batu split yang digunakan tidaklah tercipta alami, melainkan harus melalui proses pemecahan secara manual menggunakan sebuah mesin. Hal ini dilakukan agar mendapatkan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Karena proses pemecahan inilah, batu split dikategorikan menjadi beberapa jenis sesuai dengan ukurannya. Tentunya perbedaan dari masing-masing jenis batu split ini berpengaruh besar terhadap proses konstruksi nantinya.
1. Batu Split Agregat A
Batu split jenis agregat A memiliki ukuran 20 – 30 mm dan 30 – 500 mm dan biasanya menggunakan komposisi pasir berukuran 10 – 20 mm. Batu jenis sirtu ini menggunakan bahan dasar berupa pasir dan batu.
Batu split agregat A biasa digunakan sebagai bahan konstruksi pembangunan untuk pengecoran dinding dan sebagai bahan campuran beton agar menjadi kokoh.
2. Batu Split Agregat B
Yang kedua, adalah batu split agregat B yang memiliki ukuran hampir sama dengan jenis agregat A yaitu 20 – 50 mm. yang membedakan hanyalah bahan dasarnya saja, Agregat B berbahan dasar tanah dan lumpur. Selain itu, jenis batu split ini bias dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan aspal jalanan.
3. Batu Split Agregat C
Jenis batu split agregat C biasa dipakai sebagai komponen untuk mengurug tanah pada proses konstruksi. Batu split agregat C juga berbahan dasar dari tanah, namun terdapat partikel campuran berupa abu dan lainnya.
4. Batu Split 3/5
Batu split 3/5 biasa dijumpai sebagai alas rel kereta api. Fungsinya adalah untuk meredam getaran yang ditimbulkan oleh kereta api ketika melintasi rel. Selain itu, jenis batu split yang satu ini juga biasa dimanfaatkan sebagai bahan campuran aspal. Umumnya batu ini memiliki ukuran antara 30 – 50 mm.
5. Batu Split ½ dan 2/3
Batu split yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi pelabuhan, landasan pesawat, dan juga jembatan ini memiliki ukuran 10 mm dan 20 – 30 mm. Selain itu, batu split ½ dan 2/3 juga dikenal sangat cocok menjadi bahan campuran cor pada konstruksi di atas.
6. Batu Split Screen
Batu split jenis screen umumnya dimanfaatkan sebagai bahan untuk mengikat dan memperkuat aspal, karena ukurannya yang kecil. Yaitu hanya berukuran sekitar 5 – 10 mm saja. Untuk membuat batu split screen juga membutuhkan alat khusus yang dapat memecah batu menjadi ukuran kecil.
7. Batu Split Abu
Batu split abu memiliki ukuran yang lebih kecil lagi dibandingkan dengan batu split screen. Karena ukurannya yang super kecil hanya 0 – 5 mm inilah yang membuat batu split abu juga bisa digunakan sebagai bahan pengganti pasir. Dari segi fisik batu abu memiliki ciri yang mirip dengan kerikil, hanya saja memiliki tekstur yang lebih halus.
8. Batu Split Gajah
Terakhir adalah batu split gajah, berbeda dengan dua batu split berukuran mini sebelumnya, batu gajah mempunyai ukuran yang besar. Batu split jenis gajah memiliki ukuran mulai dari 50 mm – 1000 kg. Anda dapat melihat pemanfaatan batu gajah pada bangunan yang ada di sekitar pantai. Karena ukurannya yang besar mampu menahan terjangan ombak dan juga cocok digunakan pada tanah di sekitar pantai.
Harga Batu Split
Berikut adalah daftar harga batu split sesuai dengan jumlah dan ukurannya
Jumlah Batu Split | Ukuran & Volume | Harga |
1 Truck | Volume 10 kubik | RP2.500.000 |
1 Dump truck | Volume 10 kubik &
Ukuran 2/3 |
RP1.567.000 |
1 Dump truck | Volume 8 kubik &
Ukuran 2/3 |
RP1.464.000 |
1 truk engkel | 1 x 2 | RP700.000 |
1 gerobak | 1 gerobak | RP210.000 |
Setengah kijang | Setengah kijang | RP165.000 |
5 x 5 mm3 | 5 x 5 mm3 | RP1.600.000 |
1 karung | 15 kilogram | RP25.000 |
Cari Batu Split Berkualitas? Crowncrusher solusinya
Untuk mendapatkan batu split bisa dengan beberapa cara, yaitu mendapatkannya langsung dari sungai atau membuatnnya dengan cara memecahkan bebatuan yang besar menggunakan mesin stone crusher. Namun jika Anda tidak ingin repot, memesan batu split di Crowncrusher bisa jadi solusi yang tepat.
Sebuah Perusahaan pertambahan profesional yang menyediakan batu split berkualitas. Anda bisa mengunjungi kantor Crowncrusher langsung di Jl. Kapuk Cengkareng ( Ruko Garden Boulevard Blok C3 No.10) Cekareng Timur untuk berdiskusi lebih lanjut terkait pemesanan.
Itulah beberapa penjelasan terkait perbedaan batu coral dan batu split yang telah artikel ini rangkum dari berbagai sumber. Semoga dapat memberi informasi yang Anda butuhkan.